-->

iklan

Friday, December 30, 2016

author photo

 

 

Pernah gak  teman-teman mendengarkan kata-kata ini didalam pendengaran kamu . Nah saya pernah dengar bahkan menonton salah satu acara di Trans 7  ILk ( Indonesian Lawak klub) , topiknya " salah siapa ? . Mereka membahas seputar kasus yang diangkat mengenai Murid yang , Aliando menang di Inbox Award dan mengalahkan Afghan , polisi menilang sepeda motor yang dikendarai oleh anak dibawah umur serta tulisan  jalur  sepeda eh malah dilanggar oleh pengendara sepeda motor dan juga larangan menggunakan bahasa asing di Indonesia bagi yang melanggar maka kicklah kamu dari Indonesia .

kembali lagi pada pokok permasalahannya  misalnya seorang siswa melakukan penyelewengan Guru  yang disalahkan anak pula kadang Guru juga yang disalahkan . Seorang anak dibawah umur motornya ditilang oleh si polisi karena takut juga si anak ini apabila diketahui oleh orang tuanya . Pertanyaan Salah siapa ? Menimbulkan banyak spekulasi yang menjadi bahan perbincangan . Salah satu yang dapat masuk di akal Saya ialah antara Guru dan anak  (Siswa) tidak ada yang salah artinya mereka sama- sama menjadi korban  . Faktornya ialah karena sistem . Kenapa? Sebab sistem pendidikan di beberapa sekolah di Indonesia bukannya menjadikan mereka belajar yang menyenangkan tetapi belajar yang merumitkan. Hal ini karena Guru menuntut Siswanya harus nilainya tinggi , menghukum siswanya bila telat atau tidak mengerjakan tugas prnya maka akan diberi sanksi berupa pukulan fisik atau disuruh berdiri di tengah lapangan sehingga si siswa ini malu membuat psikologis siswa ini menjadi benci terhadap Gurunya dan akhirnya melakukan penyelewengan terhadap Gurunya atau bahasa kasarnya Kurang Ajar. Ada juga yang tidak ,ya mereka menanggapi hal tersebut dengan tidak melanggar apa yang disampaikan oleh gurunya disekolah. Sistem dalam dunia hiburan yakni dunia tarik suara yang mana dalam ajang pencarian bakat atau award mereka tidak melihat dari segi kualitasnya akan tetapi mereka lebih kepada suara terbanyak . Ngapain juga ada juri ujung-ujungnya Voting suara melalui sms , beda banget loh ama negara lain artisnya mukanya lumayan gak tampan amat tetapi kualitas suaranya luar biasa ,hehehehe. Orang tua juga perlu mendidik anaknya menjadi baik bukan malah melepaskan semua tanggung jawabnya ke Guru. apalagi anak ini peniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya . Anak yang berbuat tidak baik seharusnya tidak dihukum dengan kekerasan fisik melainkan nasehat yang mencerdaskan . Kalau si anak ini dikasih yang namanya kekerasan fisik ini ketika dia berbuat tidak baik maka si anak ini akan kebal dan nasehat yang baik menurutnya tidaklah penting  sebab mereka akan takut apabila dipukul ,hmmmmm ini malah nambah kurang ajar. Anak adalah rahmatan lil alamin ,maka harus Intropeksi diri dulu sebelum menilai orang. Ada quotes dari Bang Maman Suherman ( director program ilk trans media dan program acara di kompas tv,penulis,dan pembicara) "Keluarga yang dipenuhi Sampah
Akan melahirkan Sampah."













Salah siapa ? terjadi ketika dimana Kita sering melanggar peraturan yang sudah jelas-jelas ditulis lalu dipasang papan peringatan. Contohnya kawasan khusus sepeda malah pengendara sepeda motor yang gunain tu kawasan,emang faktanya gitu jalan khusus mobil aja diambil juga sama pengendara sepeda motor ,trotoar dan jalan tikus juga semuanya di gunain sama pengendara sepeda motor. ketika mereka diberi sanksi atau kecelakaan ujung-ujungnya mereka menyalahkan pemerintah dan sebagainya padahal mereka sendiri yang melakukannya .peraturan dibuat untuk di langgar  seperti itulah hal unik dari orang Indonesia  . Contohnya : di dalam mengendarai roda dua jumlah kapasitasnya harus dua orang ,tetapi di Indonesia beda lagi malah melebihi kapasitasnya  berjumlah 3 orang dan 4 orang (gak pake helm) . Tiba-tiba kamu kamu ditabrak lalu terjatuh dan kepalamu kebentur di aspal dan kamu meninggal , siapa yang disalahkan coba? . 


Heboh lagi di Ende akan masalah foto  di dekat patung Ir.Soekarno dengan gaya yang menurut saya tidak pantas dan sedikit mengejek ramai diperbincangkan di kalangan   
Pecinta Taman Renungan Bung karno di Ende . Seharusnya ada papan larangan atau peringatan untuk tidak berfoto mendekati fotonya apalagi bergaya yang tidak pantas . Karena itu timbul rasa mengejek atau tidak menghargai papan peringatan itu ,tidak boleh merusak atau mengotori taman ini ,kita patutlah menjaga keamanan,kenyamanan,kesopanan,etika,dan moral kita dimana saja berada. Kesadaran itu perlu dan bukan tunggu aturan atau peringatan dari pemerintah atau bahkan menyalahkan  kurangnya perhatian dari pemerintah tersebut. Istilahnya  melempar batu sembunyi tangan . Salah siapa lagi ?  Ya salah kita sendiri. 
belajarlah untuk selalu berbuat baik dan tidak untuk berbuat tidak baik.  Sekali lagi.Intropeksi Diri !!!!!
your advertise here

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Themeindie.com