Makassar merupakan pusat pendidikan dikawasan indonesia timur karena dilihat bnyaknya lembaga pendidikan yang ada dimakassar tak heran bila orang-orang yang berada di indonesia timur untuk melanjutkan perguruan tinggi yg ada di makassar . namun masih ada yang belum menikmati yang namanya pendidikan.
kampung Kusta jongaya adalah kampung marginal dan eks kusta yang ada di Makassar . rata-rata menamatkan hanya sampai tingkat SD dan SMP bahkan putus sekolah lantaran tak mampu membiayai pendidikan mereka sehingga mereka terpaksa menjadi juru parkir,buruh bangunan dan pengemis . Namun ada juga yang sampai pada perguruan tinggi dan itupun cuman hitungan jari .
Disaat ini Aksi Indonesia Muda genap berusia 3 tahun yang mana juga menyediakan program pendidikan Informal . dulu dan sekarang memang berbeda . kenapa dulu ketika Guru pengajar datang anak-anak yg ada didangko berbondong-bondong datang ke rumah baca bahkan sampai 30 orang jumlah anak-anak yang mau belajar dirumah dangko . namun disaat ini kurangnya minat anak-anak yg ada didangko datang kerumah baca . sesuatu yang menjadi daya tarik mereka untuk belajar dirumah baca ialah jika kita datang kita harus membawakan sesuatu entah itu makanan ringan,mainan ,bahkan uang . namun ada beberapa anak yg tidak seperti itu . faktor malas juga pemicu anak-anak didangko malas untuk bersekolah meskipun ada biaya pendidikan gratis dari pemerintah kota Makassar . AIM sangat prihatin dengan keadaan saat ini .
ketika mereka ditanya apa cita-cita mereka , mereka menjawab ada yang ingin jadi polwan,tentara,polisi,guru,dan dokter sehingga membuat hati Akbar Musfatir tersentuh dan terharu mendengar jawaban dari mereka . ini adalah tanggung jawab kita sebagai pemuda Makassar untuk mewujudkan cita-cita mereka .
Pendidikan Informal yang ada di rumah baca dangko tidak hanya diajar belajar membaca dan berhitung tetapi pendidikan karakter perlu ditanamkan karena melihat anak-anak didangko sering mengucapkan kata-kata yang tidak seharusnya diucapkan atau kata-kata kotor . kesopanan dan sikap saling menghargai antara yang muda dengan yang lebih tua masih kurang . untuk itu beberapa teman pengajar rumah baca melakukan berbagai cara agar mereka punya karakter yang bagus dan juga kami mengharapkan agar mereka menjadi orang yang sukses bagi nusa dan bangsa dan menunjukan kepada orang luar bahwa kami anak dangko bisa. satu yel-yel dari Ubudiyah (Guru rumah Baca) Dangko ? ,"yes i can." teriakan semangat anak-anak dirumah baca.
This post have 6 comments
keren kaaak. sukses selaluu
Replyjadi pengen ikutan beginian :)
Replykak atri ayo dgn senang hati
Replyiya amien....kamu juga
Replyterima kasih
Pusing bacanya walaupun tulisannya inspiratif banget. Paragrafnya tolong diperbaiki lagi ya, Kak. Biar makin enak dibaca.
ReplySemangaat kak irwan.
ReplyEmoticonEmoticon