-->

iklan

Saturday, June 22, 2013

author photo












Pagi yang sedang sibuk mengeruk pasir dan memecahkan batu kerikil di salah satu lereng bukit yang ada di Desa Samba. Aktifitas tersebut merupakan pekerjaan sehari-hari warga sekitar daerah tersebut cerah tadi terlihat warga kampung penambang pasir di Desa Samba, lingkungan Hutan Adat, Kecamatan Ende Utara mulai beraktifitas. Para warga kampung dan merupakan mata pencaharian mereka.

Dibawah lereng bukit ini para warga bekerja demi  memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Lereng bukit ini cukup terjal dan terdapat bebatuan dengan kondisi yang rapuh sehingga keselamatan para penambang sangat dikhawatirkan. Pagi tadi beberapa wanita maupun laki-laki sedang sibuk mengeruk pasir yang ada di lereng bukit tersebut menggunakan peralatanj sederhana seperti garpu, linggis, palu, sekop maupun alat lainnya­­­­­­­. Ibu Maria; wanita separuh baya bermata pencaharian sebagai penambang pasir ini sudah lama bekerja bersama suami dan anak-anaknya. Penghasilan yang mereka peroleh dari hasil menambang batu kerikil  tiap satu minggu pasir dan batu dimanah batu yang jatuh mengenai kaki mereka yang membuat kaki atau tangan mereka luka . disamping itu para wanita yang membawa balita atau anaknya sulit menenagkan anak mereka rewel ataupun nangis ,namun itu bukan menjadi persoalan bagi mereka . ditempat yang sama harga jenis pasir  sirtu satu truk seharga Rp.500.000 , pasir putih dan pasir hitam seharga Rp.120.000 ,harga kelikirnya  Rp.600.000 . pasir dan batu kerikil yang dijual iniuntuk satu truk mobil diharga Rp 450.000. Harga itu mengganjar waktu kerja mereka yang dimulai pada pukul 08.00 sampai sore atau malam. Penduduk  yang mengeruk pasir di kawasan lereng bukit Desa Samba  ini bukan hanya dari penduduk Desa Samba melainkan dari Desa Soka. Mereka bekerja dengan tidak mengenal lelah dan bercucuran keringat.












Pernah suatu kecelakaaan yang mereka alami sewaktu mengeruk biasanya pembeli pasir maupun kerikil itu dibeli oleh proyek- proyek bangunandan juga oleh warga masyarakat yang ada dikota . sudah menjadi kebiasaan sehari- hari bagi warga desa Samba untuk mencari rezeki ditempat penambangan pasir dan batu kerikil ini sejak dari turun temurun nenek monyang mereka . walaupun debu pasir jatuh terhembus ke mata mereka tetap sabar dalam pekerjaan itu . sewaktu hujan pasir yang telah mereka tumpuki terbawah oleh air banjir sehingga pasir tersebut berkurang,hal ini juga menyulitkan mereka untuk mengeruk pasir dan batu. Pekerjaan tersebut menyebabkan anak- anak yang masih mengenyam dibangku pendidikan terputus karena mereka lebih memilih membantu orangtua mereka untuk mengeruk pasir dan batu kerikil tersebut. Kita tidak heran lagi dengan aktifitas warga Desa yang terus menerus mengeruk lereng bukit tersebut . dari hasil yang mereka peroleh dari usaha penambangn pasir dan batu kerikil ini mampu membiayai anak mereka dibangku perguruan tinggi sekitar tiga puluh orang yang pendidikan perguruan tinggi tersebut dibantu orang tua mereka yang bermata pencaharian sebagi penambang pasir dan batu kerikil  . Pemerintah Daerah mengkhawatirkan kondisi lereng yang sangat rawan terhadap terjadinya tanah longsor dan banjir , untuk itu Bapelda maupun pihak lainnya sudah melakukan penyuluhan dan pelarangan untuk menambang pasir dan batu kerikil jika melanggar maka akan terkena sanksi hukum yang tegas dari pemerintah. Dari pernyataan tersebut warga sekitar Desa Samba masih saja menambang pasir dan batu kerikil  karena itu merupakan sumber mata pencaharian, dan nasib mereka .

your advertise here

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Themeindie.com